KROMPOL.DESA.ID-16/11/2023 hari kamis jam 06.30 wib bertempat di Dam bendo diadakan labuhan yaitu Untuk menyambut Musim hujan bagi para petani sangat ditunggu-tunggu karena air hujan sebagai modal utama dalam cocok ditanam. Namun, tak jarang, jika terlalu banyak curah hujan mendatangkan bencana, seperti banjir, tanaman padi terendam, gagal panen.
Meskipun demikian, tetap harus disyukuri, di balik peristiwa selalu ada hikmah, begitu kata orang bijak. Nah untuk menyadari hal itu diperlukan kesadaran penuh, kalau manusia hanya berusaha dan berdoa.
Cara petani bersyukur akan turunnya hujan dan agar mendapat keberkahan, diwujudkan dengan berbagai tradisi.
Setiap daerah mempunyai tradisi dan cara yang berbeda-beda. Pada intinya sebuah tradisi sebagai bentuk syukur akan semua nikmat. Tradisi juga sebagai kearifan lokal yang harus dilestarikan.
Tak terkecuali, desa tempat saya tinggal pun memiliki tradisi ketika menjelang rendeng atau musim hujan, yakni Labuhan.
Pelaksanaan upacara Labuhan di desa, biasanya di sawah dengan membawa aneka makanan dan dimulai dengan kirim doa atau kenduri.
Warga yang hadir diwakili oleh kaum laki-laki dengan membawa makanan berupa nasi dan lauk pauk seadanya. Setelah mengirimkan doa, makanan tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dibawa pulang masing-masing warga.